Pernahkan kita
mendapati orang yang sulit mendapatkan pasangan? Atau belum menikah meski
secara ekonomi sudah cukup? Bukan berarti karena tidak ada yang mau dengannya,
namun karena ia terlampau tinggi menerapkan kriteria, bahkan melebihi kriteria
perusahaan dalam mencari karyawan.
Jika
perusahaan menetapkan kriteria tertentu untuk karyawannya, itu wajar karena
mereka dituntut harus menyelesaikan pekerjaan secara profesional. Ketika
kriteria tidak memenuhi, maka karyawan tersebut bisa jadi akan lambat kerjanya,
atau bahkan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan.
Tapi apakah
mencari pasangan seperti itu juga? Harus tinggi sekian, bentuk badan ideal,
penampilan modis, tangannya halus, minimal lulusan SMK, dan lain-lain. Memang
tidak bisa dipungkiri, mereka yang memiliki wajah dan tubuh yang menarik,
menjadi idaman banyak orang, bahkan tak sedikit yang menjadikannya kriteria.
Misalkan, pacarnya harus seperti Sophia Latjuba.
Secara
naluriah itu memang menarik, tapi apa sebenarnya yang kita butuhkan dalam
sebuah hubungan? Pacar tentu bukan karyawan yang ketika bersanding harus
menyelesaikan tugas-tugas yang kita berikan, atau menjadi sesuatu yang kita
inginkan. Kalaupun kamu mendapatkan pacar yang sesuai kriteria, maka pacar kamu
juga akan menuntut kamu balik sesuai kriterianya. Sehingga yang terjadi adalah
transaksi tak langsung.
Ingatlah
sebuah ungkapan yang berbunyi, cintailah orang yang mencintaimu, bukan orang
yang kamu cintai, sebab yang kamu cintai belum tentu mencintaimu layaknya orang
yang mencintaimu. Paham maksudnya kan? Jadi dalam sebuah hubungan yang paling
penting dan mendasar adalah rasa menerima. Seperti cinta orang tua ke anaknya,
yang selalu menyebut anaknya ganteng dan cantik, meskipun orang lain tidak.
Kalaupun pada
akhirnya kamu kekeh menerapkan kriteria tertentu, ya kamu harus siap jika kelak
pasangan kamu juga melakukan hal yang sama. Meleset sedikit saja dari kriteria, sangat mungkin terjadi kebosanan. Jangankan yang
menuntut kriteria, yang tidak saja masih besar kemungkinan terjadi percekcokan.
Lagipula, ketika terlalu mematok kriteria, apakah itu tidak melelahkan?
Penulis
: Kayla
Penyunting
: Falasifa
Tags:
Percintaan