Rasanya dunia emang udah kebalik. Kini banyak banget bottom yang macho atau muscle bot, tapi makin banyak juga sissy top alias top yang super ngondek. Gak kebayang kalau perawakan sama rolenya sangat kontras berbeda.
Sebenarnya itu hal biasa. Karena tidak ada yang menjamin jika gesture berkaitan langsung dengan role. Apalagi, gesture itu tak bisa dibuat-buat, sudah melekat sejak ia lahir. Sementara role itu ditemukan melalui proses.
Role bisa dibentuk dari kebiasaan, juga faktor lingkungan. Bukan hanya terkait soal fantasi. Role juga bisa ditemukan karena proses interaksi.
Sebagai contoh, anak SMA yang muscle banget, sering berinteraksi dengan orang yang lebih tua, yang seolah menjadi kakak baginya. Meskipun dia muscle, namun sifat manja dan karena seringnya diayomi oleh yang lebih tua itu, bisa membuatnya menjadi bottom.
Secara gesture tak ada yang berubah. Dia tetap muscle, namun rolenya sebagai bottom, karena ada perasaan nyaman dimanja dan diayomi dengan mereka yang lebih dewasa.
loading...
Begitupun sebaliknya, makanya tak jarang kita temui muscle bot dan sissy top, yang seolah jadi sesuatu yang aneh. Muscle kok bot sih? Atau sissy gitu kok rolenya top? Faktanya memang begitu.Maka jangan heran jika bertemu tipe yang seperti ini, misalnya cowok muscle yang atletis, rajin ngegym tapi topnya sissy banget. Di video-video, kan tak jarang cowok muscle yang digagahi shemale?
Gak pernah terlintas di pikiran, namun nyatanya ada kan?
Tags:
Realitas