Dia mengirimkan pesan via WA ketika sampai di Malang. Kami kenal sejak aku ada sebuah program di sekolahnya 4 tahun lalu, waktu dia masih kelas 3 SMP.
Dia sering main ke kosku, karena di rumahnya sepi. Apalagi dia ketua kelas, jadi kami sering interaksi. Karena keakraban itu kami jadi saling tahu satu sama lainnya.
Akhirnya obrolan kami sampai pada hal-hal intim, dia juga "belok", dan kami pun saling terbuka.
Saat itu aku sudah kuliah semester 3. Perbedaan usia kami terpaut 4 tahunan. Sebenarnya tak terlalu jauh, tapi kesannya dia masih kecil, kan masih SMP? Meskipun tubuhnya tinggi dan atletis, karena anak basket.
loading...
Di kamar kosku, hal itupun terjadi. Dia menjadi top, dan aku botnya. Pertama kali aku digenjot sama anak SMP, yang usianya jelas di bawahku. Selama ini topku berusia di atasku.Penisnya masih tahap perkembangan, jadi masih terlihat kecil, dibanding penis topku sebelumnya yang sudah dewasa.
Rasanya berbeda, dan tak terlalu lama sampai akhirnya dia benar-benar bisa berperan sebagai top diusianya yang masih SMP. Jujur, lebih enak daripada topku sebelumnya.
Setelah lulus SMA dia kuliah di Malang, aku bantu mencarikan kos untuknya, dia kuliah di kampusku dulu, sementara aku sudah bekerja.
Dia tambah tinggi, suaranya juga lebih berat dari saat terakhir bertemu, ketika dia lulus SMP. Rasanya sudah lama sekali, banyak hal berubah sampai membuatku pangling.
Hari-hari sebelum dia ospek, kami lebih sering menghabiskan waktu untuk jalan-jalan, dia pun menginap di kosku. Sebenarnya aku tawari dia tinggal di kosku, tapi lokasinya memang agak jauh dari kampusnya. Dia memilih kos sendiri.
Hari kedua, kami seperti kangen berat, dan membahas masa-masa waktu dia masih SMP. Terjadilah hal itu lagi, dan benar dugaanku. Kini penisnya lebih besar, sudah berkembang.
Dia tetap konsisten jadi top. Genjotannya tetap enak, meski agak sakit, ya maklum kan memang lebih besar? Sejak SMP dia sudah pintet genjot memang. (Arisandi)
Nb : foto hanya ilustrasi, tidak terkait langsung dengan isi artikel
loading...
Tags:
Cerita
