Salah satu topik hangat yang dibahas di forum Solidaritas Pelangi Nusantara adalah K3M. Yaitu, kenal-ketemu-kencan-menghilang. Banyak yang merasakan hal itu. Mereka tak yakin jika perkenalan di dunia pelangi bisa bertahan lama layaknya menjadi teman akrab.
Awalnya saling mengenal di sosial media, terutama aplikasi khusus atau sosmed seperti facebook dan instagram. Setelah kenal maka ada agenda bertemu. Kadang pertemuan itu hanya untuk basa basi atau agar kenal lebih dekat.
Namun ada juga yang sekali bertemu langsung kencan, alias ML atau hal lain yang semacam itu. Tak sedikit yang setelah menjalani kencan, lalu menghilang dan tak lagi saling menyapa.
Banyak yang menganggap kemudian dunia pelangi itu syarat dengan cinta satu malam. Hanya tempat pelampiasan, lalu mencari kenalan baru. Jarang yang setia pada satu pasangan saja, atau yang punya hubungan langgeng.
Para uke sering menjadi korban dalam hubungan K3M ini. Karena umumnya uke lebih condong ke perasaan. Karena itu mereka sering merasa dimanfaatkan oleh teman K3M-nya.
loading...
Meski demikian ada juga Seme yang merasakan hal itu. Tak sedikit pula dari mereka yang hanya dimanfaatkan oleh uke untuk keperluan tertentu, setelah dapat, justru ditinggalkan.
Pada intinya fenomena K3M itu memang dikeluhkan tidak saja uke, namun juga seme. Sebagian yang merasa menjadi korban bahkan ada yang akhirnya punya pikiran yang sama.
Namun perlu diingat, perilaku ganti pasangan, apalagi pasangan dalam berhubungan intim, bisa membahayakan. Salah satunya menularkan PMS (Penyakit Menular Seksual). Apalagi ketika kencan tidak dilakukan secara aman.
Mungkin banyak yang berpikir jika hubungan dalam dunia pelangi itu tidak bertahan lama, namun berganti-ganti pasangan juga bukan hal yang bijaksana. (Guy/Ath)
Tags:
lgbt
