Punya cerita? Kirimkan *DISINI*

Desireless : Kenapa Bottom Tidak Tegang Saat disodok



Tidak semua pasangan ternyata menikmati hubungan intim, termasuk dalam dunia pelangi. Khususnya para bottom yang menjadi obyek seksual. Sebagian mereka mengalami desireless, atau hilang gairah.

Desireless sebenarnya tidak hanya dialami para bottom, namun juga perempuan dalam hubungan hetero. Meskipun desireless juga dialami role top atau kaum pria. Namun yang menjadi pembeda, ketika role top yang mengalami desireless, hubungan intim tak akan terjadi.

Hal ini dikarenakan, tidak mungkin hubungan intim tanpa subyek atau pelaku. Sementara bottom, ketika mengalami desireless, mereka hanya berperan sebagai obyek yang pasif, dan pasrah.

Tanda seorang bottom mengalami desireless, adalah penisnya layu ketika sedang disodok. Sama sekali tak bergairah. Namun mereka tetap melakukan itu demi membahagiakan pasangan.

loading...
Dalam kondisi desireless seperti itu, otot-otot bagian intim sedang tidak siap. Sehingga mereka sebenarnya mengalami kesakitan. Hal inilah yang harusnya dipahami oleh pasangan topnya.

Karena otot-otot bagian intimnya tidak menegang, maka bottom yang mengalami desireless pun tak akan bisa mencapai klimaks. Sebab klimaks tidak mungkin terjadi dalam kondisi penis layu.

loading...
loading...
Desireless kadang dipengaruhi oleh mood. Suasana hati, atau perasaan yang kurang baik pada pasangannya. Pikiran negatif pada pasangan sangat berpengaruh. Maka bottom harus terus diyakinkan soal perasaannya.

Dalam hubungan intim, pihak yang menjadi obyek seringkali mengalah dan berkorban. Padahal mood mereka sangat dipengaruhi oleh suasana hati dan pikiran, bukan sekadar nafsu. (Rom/Yui)
Lebih baru Lebih lama