
Punya penis besar sepertinya menjadi keunggulan tersendiri bagi kaum pria. Bahkan besarnya alat vital itu menaikkan derajat kejantanan. Selain itu, penis besar terlihat lebih mempesona, apalagi jika berotot dan berurat. Dibandingkan yang penisnya kecil dan mengekerut.
Namun dibalik mempesonanya penis besar, ternyata menjadi faktor penyebab trauma dalam berhubungan intim. Banyak perempuan yang merasa trauma dengan genjotan penis besar, yang terlalu menutup liang senggama hingga membuat vagina sulit "bernapas".
Padahal sirkulasi udara dalam liang vagina berperan penting untuk merilis cairan senggama yang secara alamiah diproduksi perempuan. Tak jarang justru mereka mengalami rasa panas saat terjadi genjotan, dan harus menggunakan pelumas buatan untuk membuatnya lebih "nyaman".
Di kalangan kaum pelangi, terutama para bottom, banyak yang mengalami trauma saat "berhadapan" dengan penis besar. Sebagian bottom hanya tertarik dengan bentuk dan memainkannya, namun tak begitu berharap akan digenjot.
Tak jarang yang mengalami kesakitan, bahkan beberapa kasus membuat lubang anus robek dan berdarah. Ini sangat menyakitkan, bahkan rasa sakit itu masih terasa sampai beberapa minggu setelahnya. Rasa sakit juga muncul saat buang air besar.
loading...
loading...
Itulah yang membuat mereka trauma dan ogah lagi melakukan hubungan intim dengan pria berpenis besar, meskipun mereka tertarik dengan bentuknya, yang menurut mereka sangat jantan. (Yui/Rom)