Ternyata tidak semua bottom menikmati perannya sebagai obyek, ada sebagian dari mereka yang justru memberontak dan ingin "naik level" menjadi vers. Kesadaran itu muncul karena sejatinya mereka adalah lelaki yang punya organ intim sebagai subyek seksual yang aktif.
Selama ini anggapan bottom sebagai role yang lemah, mudah dipermainkan, dan pasif ternyata membebani psikologi mereka. Seringkali harga diri mereka merasa direndahkan hanya karena role mereka sebagai bottom.
Beberapa member forum Solidaritas Pelangi Nusantara pun sempat membenarkan hal ini, dan mereka mencoba menjadi vers dengan berhubungan intens dengan role bottom lainnya.
loading...
Mereka mencoba berperan sebagai top, termasuk ketika berhubungan intim. Sebagian mereka mengaku tidak sanggup dan akhirnya kembali sebagai pure bottom, namun sebagian dari mereka akhirnya beralih menjadi vers.Namun di antara peralihan role dari bottom ke vers itu salah satunya karena semakin banyak populasi bottom, sehingga tiap kali berkenalan, sebagian besar role mereka sebagai bottom.
Realitas itulah yang membuat akhirnya "emansipasi" mereka berhasil dan ternyata mereka mulai menemukan dirinya sebagai "lelaki seutuhnya" karena bisa menjadi subyek seksual bagi pasangannya.
Merubah role tidak semudah merubah posisi berhubungan intim, namun juga merubah mood dan suasana hati, serta insting. Karena itulah perubahan role tak semudah yang dibayangkan. (Yui/Rom)
Tags:
lgbt
