Bagaimana jika bottom punya pisang (baca : penis) lebih besar dan berotot dari top-nya. Itulah topik unik nan menggelitik yang akhir-akhir ini dibahas di forum Solidaritas Pelangi Nusantara.
Meskipun sebagian top menjawab biasa saja, namun ada juga yang menjawab jadi minder. Masa penis bottomnya lebih besar? Gengsi dong.
Sementara mereka yang menjawab biasa saja beranggapan, kalaupun penis bottom lebih besar dan berotot, toh mereka kan tak memfungsikannya buat nyodok. Mereka tetap menjadi obyek topnya. Jadi tak berpengaruh.
loading...
Sebagian top juga mengaku pernah mengalami hal ini, yaitu pasangan bottom mereka punya penis yang lebih besar. Bahkan tubuhnya pun lebih besar."Kalau kita amati, justru para bottom itu sekarang punya badan besar-besar lho," tulisnya.
Namun sebagian besar top juga sepakat jika ukuran penis tak menjadi alasan mereka menjalin hubungan. Karena repot juga kalau harus pakai syarat, penis bottom lebih kecil dari topnya. (Yui/Rom)
Tags:
lgbt
