Waktu itu aku beranikan diri ke psikolog, untuk mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi padaku.
"Kamu masih suka cewek, kan?" Tanya psikolog itu.
"Masih."
"Jujur?" Tanyanya menegaskan.
"Jujur, masih," tegasku.
Tetapi di sisi lain, aku juga tertarik dengan pria yang lebih muda. Bagiku, baik cewek atau cowok sama menariknya, sama imutnya, dan membuat hasratku meletup.
"Kemungkinan kamu bisexsual," Jelasnya.
"Ha? Tapi bukan gay kan?"
"Bukan!"
Lalu psikolog itu menjelaskan bahwa LGBT itu tidak hanya gay dan lesbian, namun juga bisexual dan transgender.
"Bisexual memungkinkan seseorang menyukai dua jenis kelamin sekaligus. Kalau untuk kasusmu, kamu menyukai pria yang lebih muda."
"Lalu bagaimana cara menyembuhkannya? Jujur saya bingung dengan diri saya sendiri, kadang saya merasa aneh dan upnormal."
"Rasa itu bukan penyakit. Kalau memang kamu anggap itu penyakit dan harus disembuhkan, yang bisa melakukannya ya dirimu sendiri."
"Caranya gimana?"
"Rasa suka atau hasrat seksual itu adalah hal wajar dan alamiah. Misalnya, seorang straight yang bisa menyukai banyak perempuan. Haruskah dia memadamkan hasratnya pada perempuan lain? Kan tidak. Dia bisa mengontrol dirinya, dengan tetap setia pada pasangan yang dipilihnya."
"Iya saya mulai paham."
loading...
Meski mengontrol perasaan diri itu tak mudah, apalagi jika kesempatan itu terbuka. Aku berpikir menjadi bisex itu teramat berat dan membingungkan. Tapi aku akan terus berusaha.