Punya cerita? Kirimkan *DISINI*

Secara Psikologis, Role Top Sebenarnya Sangat Labil




Banyak yang mengira jika kaum bot lah yang lebih labil. Dari sisi emosi mungkin iya, namun dari sisi lain justru kaum Top lah yang jauh lebih labil, mereka bahkan kerap dianggap lemot dalam membuat keputusan dan kurang bertanggung jawab.

Beda dengan role bot yang secara instingtif menerima dirinya sebagai obyek seksual, dan Vers yang cenderung fleksibel. Para Top berada pada batas antara keadaan psikologis sebagai subyek seksual sebagaimana lelaki pada umumnya, namun disatu sisi juga punya ketertarikan dengan sesama.

Inilah yang seringkali membuat mereka nampak bingung, dan terlalu banyak mikir. Pertentangan antara hasrat yang tengah muncul dengan penolakan bathin, bahwa mereka bisa menjadi lelaki pada umumnya yang mencintai perempuan.

loading...
Kebingungan tersebut juga dipengaruhi budaya setempat yang memang tidak begitu terbuka, selain tentu saja faktor watak pribadinya sendiri.

Maka jangan heran jika ada Top yang bahkan sulit menentukan sikap, jangankan untuk mengungkapkan perasaan, untuk menentukan jalan kemana, atau mengajak botnya ke rumah saja perlu banyak berpikir.

Dari aspek inilah nampak sebenarnya role Top sangatlah labil. Terutama mereka top muscle yang kadang takut ketahuan teman, keluarga, atau lingkungan bahwa mereka punya teman dekat sesama laki-laki, apalagi jika teman lelaki itu seorang femos (agak melambai).

Labilnya para Top ini lebih karena tekanan sosial dan psikologis yang memang masih menentang orientasi seksualnya sendiri. Tentu tidak semua Top seperti itu, namun jika diamati sebagian besar justru demikian. (Bai/Yui)
Lebih baru Lebih lama