Celana dalam sebenarnya berfungsi sebagai pakaian rangkap dalam, yang bertujuan membatasi sentuhan dengan celana atau pakaian bawah. Bagi perempuan celana dalam memang sangat penting sebagai "pengaman ganda". Namun bagi pria justru sebaliknya.
Bagi pria, terutama yang tidak bersunat, celana dalam salah satunya berfungsi agar kulup penis aman dari "ancaman" resleting yang kadang menjepit, terutama setelah buang air kecil. Namun bagi mereka yang bersunat, kulup tersebut sudah dihilangkan.
Memang celana dalam akan selalu dibutuhkan ketika aktivitas tertentu seperti olahraga. Celana dalam dibutuhkan untuk menekan penis agar tidak bergelantungan sehingga membuat gerak tidak leluasa, terutama saat olahraga.
Namun dalam kondisi yang tidak memerlukan gerak fisik yang dinamis, celana dalam tidak begitu diperlukan. Ada 3 alasan yang menunjukkan tanpa celana dalam kondisi bagian alat vital pria justru lebih sehat.
1. Sirkulasi udara berlangsung maksimal
Tanpa celana dalam, sirkulasi udara di bagian intim tubuh pria justru lebih maksimal. Hal ini berdampak positif pada pengaturan suhu di area intim tersebut.
Berbeda jika menggunakan celana dalam, tingkat kelembabannya lebih tinggi.
2. Sirkulasi darah lebih leluasa
Sirkulasi darah menuju penis adalah bagian penting dari proses ereksi. Seringkal celana dalam, apalagi yang kelewat ketat justru membuat sirkulasi tidak berjalan baik, karena tertahan atau penis yang tertekuk di celana dalam.
3. Potensi infeksi berkurang
Celana dalam seringkali mengalami kelembaban, apalagi setelah buang air kecil celana dalam akan basah oleh sisa kencing atau air bilas. Selain itu sering celana dalam basah oleh cairan bening (semen) yang kadang memicu jamur.
Dengan melepaskan celana dalam, maka penis lebih aman dari infeksi. Karena itu, lebih baik tidak perlu menggunakan celana dalam pada kondisi tertentu, karena ternyata itu lebih menyehatkan. (Boy/Ath)
loading...
Tags:
Male