Penderita HIV yang belum sampai pada level AIDS memang terlihat seperti orang sehat kebanyakan. Nyaris tak ada tanda-tanda yang menjelaskannya, apalagi jika ia disiplin berobat. Namun potensi penularannya tetap ada.
Maka hati-hati, sebab di kalangan pelangi aktivitas intim sangat tinggi, jangan sampai kamu menjadi korban. 3 hal ini bisa menjadi pertimbangan kamu untuk selektif memilih lawan main. Apa saja?
Pertama, analisis sosial medianya
Kamu perlu analisis aktivitas di sosmednya, sebelum melangkah lebih jauh. Apa saja aktivitasnya, bagaimana postingannya. Apakah ia seorang player atau bukan. Ini penting agar kamu punya gambaran umum tentangnya.
Jika dia seorang player yang gonta ganti pasangan, mending kamu jauhi. Daripada nanti menanggung resiko, bukankah lebih baik mengakhiri sebelum semuanya bermula?
Kedua, ruam-ruam pada kulit tubuhnya
Ruam-ruam berbeda dengan belang. Belang biasanya karena tersengat matahari, ruam itu seperti tanda hitam yang menyebar seperti bekas jerawat. Namun bedakan juga dengan tanda lahir atau kutu air.
Ruam-ruam pada kulit tubuh adalah bentuk resistensi tubuh pada virus. Hampir semua pengidap HIV mengalami ruam-ruam ini. Terutama mereka yang sudah mendekati AIDS.
loading...
Ketiga, penyusutan tubuh super ekstremVirus HIV memang tidak membuat tubuh menyusut dengan drastis. Namun mereka yang akhirnya tervonis positif HIV, akan syok dan stress berat yang mempengaruhi kondisi tubuhnya.
Kurusnya pun bukan kurus normal pada umumnya, namun kurus karena stress dan penyakit, wajahnya sedikit pucat, tirus, dan sorot matanya sayu. Kurus karena stress berat berbeda dengan kurus karena diet.
Nah. Tiga hal di atas bisa kamu jadikan panduan untuk lebih selektif memilih teman. Keep healthy ya guys.
Kesehatan