Punya cerita? Kirimkan *DISINI*

Diputusin BF Gara-gara Penisnya Kecil




Aku memang memiliki kelainan, penisku berhenti tumbuh di usia 13 tahun, sehingga terlihat kecil dan seperti anak-anak, bahkan saat usiaku kini sudah 22 tahun.

Padahal badanku ideal, bahkan bisa disebut atletis. Namun aku mengalami defisiensi pertumbuhan pada penis, sehingga aku memiliki penis kecil atau micropenis dengan panjang ereksi maksimal hanya 8,4 cm.

loading...
Bayangkan, betapa mungilnya ukuran penisku jika dibandingkan usiaku. Apalagi, rata-rata ukuran penis orang Indonesia dewasa saat ereksi adalah 13,6-14 cm, dan punyaku nyaris hanya separuhnya.

Dengan ukuran penis seperti itu, membuatku kurang percaya diri. Sebenarnya bisa dijalankan terapi hormon, namun usiaku sudah terlambat. Terapi hormon untuk perkembangan penis hanya cocok untuk anak-anak di bawah masa puber.

Semakin tak percaya diri, ketika dokter bilang bahwa untuk memuaskan pasangan, minimum panjang penis adalah 9cm. Sementara penisku masih di bawah itu.

Saat aku akhirnya memiliki kekasih atau BF, sering aku takut ketika diajak berhubungan intim. Padahal aku seorang top. Dengan tubuh atletis dan tampang machoku, banyak yang siap aku jadikan bot.

Akhirnya, karena hasrat menggebu, aku lakukan itu untuk pertama kali dengan BFku. Saat aku telanjang, berulangkali BFku suruh tegangin. Padahal itu sudah tegang maksimal.

Aku pun memainkan posisiku sebagai top dan kulihat bfku hanya diam saja. Jujur akupun juga sulit menggesek lebih dalam karena terhalang bokongnya yang semok dan apalagi penisku yang mungil, jadi seperti baru sampai bibir anus bfku saja.

Setelah kejadian itu sikap bfku agak berubah. Dia jarang chat dan kami jarang ketemu, sampai akhirnya dia menyatakan putus dengan alasan yang membuatku hancur : penismu kecil. Tulisnya.

Aku benar-benar terpuruk dan rasa percaya diriku hancur. Aku merasa tak berguna sebagai lelaki, dan benci keadaan ini.

Sampai aku kenal seseorang yang akhirnya menjadi teman curhat, kami sangat dekat, dan dia seorang top. Sebelumnya aku juga bilang seorang top.

Meski aku berpikir, apalah artinya top jika tidak bisa "menyentuh" bottom? Kami semakin akrab dan akhirnya kami berhuhungan intim, meski tanpa status hubungan yang jelas.

Dia pun heran melihat penisku yang kecil, hingga akhirnya dia menawari jadi bot. Jujur aku minder melihat penisnya yang berotot, meski tidak bisa dibilang besar. Standar lah.

Akhirnya aku menjadi bot dan menikmatinya. Memang lucu ya, akhirnya aku diputusin BF dan beralih menjadi role bottom karena penisku yang mungil.

Hinca/SPN

Foto hanya pemanis dan tidak terkait dengan artikel
loading...
Lebih baru Lebih lama