Uke memang kerap kali menjadi obyek seksual karena mereka berperan sebagai bottom.
Namun banyak uke yang mengeluh karena mereka tak bisa mendapatkan kenikmatan atau kenyamanan yang sama dengan topnya.
Itu karena ada 3 hal yang belum disentuh si top dari bottomnya, namun sudah melakukan making love yang membuat uke merasa sangat tersiksa.
Apa 3 hal yang harus disentuh?
1. Perasaannya
Sebelum making love, kamu harus sentuh perasaan si uke. Buat mereka baper, disayang, atau setidaknya punya feeling secara seksual sama kamu. Intinya bikin uke tertarik denganmu dulu.
Jika uke sudah punya daya tarik padamu, itu adalah awal mula dia membuka "kunci pertama" untuk kamu bisa menguasahi tubuhnya di masa mendatang.
Daya tarik bisa dalam banyak bentuk, ketertarikan karena fisik atau rasa nyaman.
Uke yang melakukan making love dengan top yang mereka sudah temukan daya tariknya, relatif bisa menikmati dan nyaman saat diranjang.
2. Sentuh titik sensitifnya
Kamu sudah menarik baginya itupun belum cukup, masih butuh hal teknis lainnya seperti menyentuh titik sensitifnya ketika making love.
Titik sensitif uke itu antara lain: puting, perut, daun telinga, leher dan lengan. Mainkan titik-titik itu sebagai pemanasan, sebelum menggenjotnya.
3. Memuji pride bodynya
Saat pemanasan, puji bagian tubuh dari uke. Misal, kulitnya yang halus, pantatnya yang semok, wajahnya yang manis, atau figurnya yang lucu.
Pujian-pujian itu membuat uke merasa sangat penting dan dihargai, sehingga saraf-saraf tubuhnya akan meregang termasuk bagian anus yang akan kamu jadikan liang senggama.
Ketika uke sudah takluk dengan 3 tahap sentuhan di atas, maka dia akan jadi milikmu seutuhnya dan kalian akan sama-sama nyaman dan menikmati momen saat making love.