
Benarkah jumlah bottom lebih banyak dibanding role top? Meskipun belum ada penelitian yang akurat, namun banyak yang menduga demikian. Lantas kenapa hal itu bisa terjadi? Padahal bottom juga memiliki penis sama dengan role top.
Ketika seseorang memutuskan atau secara instingtif yakin sebagai bottom, saat itupula ia berperan sebagai obyek dalam hubungan asmara, termasuk obyek dalam hubungan seksual.
Secara psikologis para bottom memerankan diri sebagai "perempuan" layaknya pada hubungan hetero. Bedanya, bottom berposisi demikian lebih karena kondisi psikologis. Keinginan untuk dimanja dan digauli.
Hanya sebagian bottom yang memilih role tersebut karena kenikmatan seksual. Sebagian bottom justru tidak menjadikan hubungan seks sebagai tujuan utama, bahkan banyak yang mengaku trauma.
Faktor psikologis itu dipengaruhi oleh perasaan merasa terasing dan berbeda di masyarakat. Mereka merasa kesepian, apalagi jika membahas orientasi seksualnya. Kondisi semacam inilah yang membuat seseorang merasa lemah dan ingin dimengerti, serta dimanja.
loading...
Itulah salah satu sebab kenapa jumlah bottom lebih dominan dalam dunia pelangi, dibanding dua role lainnya. Lalu bagaimana dengan role top?
Jumlah role top sebenarnya tidak sedikit, namun mereka lebih silent. Selain itu, role top biasanya mudah bergaul dengan teman lelaki yang straight. Role top ini tidak terlalu melibatkan perasaan mendalam, sehingga jarang merasa terasing dan kesepian.
Kelemahannya, role top sulit diharapkan untuk setia. Apalagi ketika menyangkut hubungan masa depan. Kadang tak jarang dari mereka yang hanya mencari pelampiasan sesaat. (Yui/Rom)
Tags:
lgbt