Tidak selalu identik dengan hal-hal negatif, kaum LGBT ternyata punya sisi positif, salah satunya bakat dalam bidang seni. Beberapa bakat tersebut.bisa diamati secara umum di masyarakat, salah satunya dalam bidang desain busana dan rias wajah.
Berdasar penelusuran blog katasufa, di negara-negara ASEAN misalnya, industri kreatif di Thailand termasuk yang berkembang cukup pesat. Di negara itu kelompok LGBT relatif memiliki tempat.
Selain itu, mereka juga memiliki bakat lebih baik sebagai presenter dan penyanyi. Meskipun tidak semua dari presenter dan penyanyi adalah LGBT, dan tak sedikit pula yang mau mengakui LGBT, karena istilah itu terlanjur dilekatkan pada stigma negatif di Masyarakat.
Sebenarnya, faktor utama yang membuat LGBT sangat kreatif karena ada perasaan diri sebagai minoritas seksual. Mereka merasa berbeda, dan merasa tak banyak yang memahami keberadaan mereka.
Suasana psikologi tersebut memicu kreatifitas tersendiri. Selain itu, secara psikologis, kaum LGBT adalah mereka yang mengalami gesekan kuat antara status sex dan gender. Secara internal, inilah yang membuat kelompok LGBT lebih multitasking atau serba bisa.
Misalnya, secara sex mereka terlahir sebagai pria, namun secara gender mereka tertarik pada hal-hal yang umumnya dilakukan perempuan. Sehingga, mereka menjadi genderless. Namun itu justru membuat mereka memahami dua gender sekaligus, sehingga lebih kreatif.
Dalam bidang pekerjaan, jiwa mereka sangat cocok dalam bidang seni. Karena dunia seni adalah dunia yang bisa menerima keunikan sekaligus perbedaan mereka. Dunia seni umumnya tidak bersifat judgement.
Maka tak heran jika banyak penyanyi, senirupawan, penari, pencipta lagu, dan sebagainya banyak dari kaum LGBT. Meskipun sebagian mereka justru tidak nyaman disebut LGBT, dan ingin agar mereka dianggap sama dengan manusia pada umumnya.
LGBT sendiri tidak semua penyuka sesama jenis. Sebagai orientasi, LGBT dari kelompok biseksual adalah mereka yang menyukai lawan jenis, menikah bahkan memiliki anak.
Sementara LGBT dari kelompok transgender, juga tak sedikit yang menjalani kehidupan normal dengan pasangan lawan jenis. Artinya LGBT tidak selalu karena orientasi seksual, tak jarang lebih karena ekspresi seksual semata. (Jun/Ath).
loading...
Tags:
lgbt