Punya cerita? Kirimkan *DISINI*

Ukuran Penis Cowok Milenial Lebih Pendek dari Generasi Sebelumnya, Apa Sebabnya?




Generasi yang lahir atau yang tumbuh di era teknologi informasi kerap disebut generasi milenial. Mereka dikesankan sebagai generasi yang kreatif. Namun tahukah kalian bahwa dari generasi ke generasi, ternyata cowok milenial memiliki rata-rata ukuran penis yang semakin pendek.

Pria Indonesia termasuk yang "paling perkasa" jika dilihat dari ukuran penis. Bahkan di kawasan Asia Tenggara dan Timur.

Situs AseanDNA bahkan menyebut Indonesia hanya kalah tipis dengan ukuran penis rata-rata orang Amerika Serikat. AseanDNA juga menyebut pria dari negara Jepang dan Korea punya penis lebih kecil dari pria rata-rata dari Asia Tenggara.

Pria Indonesia punya panjang penis rata-rata 11,67 cm saat ereksi. Panjang itu dianggap suatu kemunduran karena rata-rata pria yang hidup di iklim tropis punya ukuran penis lebih panjang.

Pria di Brazil misalnya punya panjang penis rata-rata 16 cm. Bahkan pria di negara Afrika seperti Kongo dan Ghana rata-rata punya ukuran penis 17 cm dan menjadi salah satu negara populasi pria dengan panjang penis terpanjang di dunia.


Khusus di Indonesia, generasi milenial terutama yang dari generasi ke generasi memiliki penis lebih pendek. Saat ini rata-rata ukuran penis cowok milenial yang lahir antara tahun 1990-2001 adalah 11,5 cm. Hal itu dihitung pada usia perkembangan penis maksimal yaitu antara usia 18-19 tahun.

Padahal, generasi yang lahir antara tahun 1900-1950 an atau era kakeknya generasi milenial, memiliki ukuran penis lebih panjang dari itu. Meski penelitian yang ketat belum cukup dilakukan, namun dari sekian korespondesi bisa ditemukan.

loading...
Termasuk untuk postur tubuh yang lebih unggul dari penjajah Jepang pada masanya. Jika ditaksir, ukuran rata-rata penis para kakek generasi milenial itu antara 13-14 cm.

Beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah makanan. Saat ini banyak sekali makanan olahan tersaji, padahal makanan olahan bukan makanan terbaik. Faktor sterilisasi air minum juga mempengaruhi.

Selain itu, penggunaan celana dalam yang mulai marak era 80an. Orang-orang generasi 1900-1960an tak begitu familiar dengan celana dalam, bahkan jarang yang memilikinya. Penggunaan celana dalam yang terlalu ketat juga berdampak kurang baik bagi sirkulasi darah terutama ke bagian alat vital.

Meskipun dari generasi 1960an ke generasi milenial, rata-ratanya hanya terpaut 0,17 cm. Namun bisa jadi generasi berikutnya bisa lebih pendek lagi, seperti yang dialami oleh rata-rata pria di Jepang dan Korea.

Pada akhirnya ini bukan lagi masalah gen, namun karena faktor gaya hidup di era modern yang serba cepat dan instan. (Yui/das)
Lebih baru Lebih lama